Langsung ke konten utama

Postingan

ASAL USUL DAN KISAH CANDI PRAMBANAN

Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu ca

CANDI AC UK

Borobudur , Candi Budha Terbesar di Abad ke-9 Siapa tak kenal Candi Borobudur ? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati. Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras ( budhara ), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter se

Asal-Usul Nama Indonesia

Asal-Usul Nama Indonesia Pada zaman purba, kepulauan tanah ai r disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun.

Filsafat Indonesia

Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan disebut Indonesia. Filsafat Indonesia diungkap dalam pelbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan 'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-tema filosofisnya yang asli. Istilah Filsafat Indonesia berasal dari judul sebuah buku yang ditulis oleh M. Nasroen, seorang Guru Besar Luar-biasa bidang Filsafat di Universitas Indonesia , yang di dalamnya ia menelusuri unsur-unsur filosofis dalam kebudayaan Indonesia. Semenjak itu, istilah tersebut kian populer dan mengilhami banyak penulis sesudahnya seperti Sunoto, R. Parmono, Jakob Sumardjo, dan Ferry Hidayat. Sunoto, salah seorang Dekan Fakultas Filsafat di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, menggunakan istilah itu pula untuk menyebut suatu jurusan baru di UGM yang ber

Alfabet T

"Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah " (Kebahagiaan ada pada memberi) " Tak ada gading yang tak retak ." There is no ivory that is not cracked. Meaning: Nothing is perfect in this world. " Tak ada rotan, akar pun jadi ." No rattans, roots will do. Meaning: If you are desperate, you must not be choosy. " Tak bisa menari dikatakan lantai yang berjungki t." Cannot dance but blame the floor as uneven. Meaning: Blaming the wrong reason. Looking for a scapegoat. Same as: Buruk rupa cermin dibelah. " Tong kosong nyaring bunyinya ." An empty drum gives loud sound. Meaning: A person who talks a lot usually is empty inside (of knowledge). " Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi nakal ." The Older, The Worse Meaning: Older but instead of getting wiser, one gets naughtier. Tertawalah, dunia akan tertawa bersamamu. Menangislah dan kamu akan menangis sendirian! (Cape de kalo tiap hari diajak sedihin masalah sepelemu!) Tidak per

Alfabet S

" Sambil menyelam minum air ." Drink water while diving Meaning: Do two things at one go " Sedia payung sebelum hujan ." Have an umbrella ready before the rain Meaning: Always be prepared " Sejelek-jelek pemimpin pasti punya anak buah, sebaik-baik pemimpin pasti punya musuh ." No matter how bad a leader is he/she will have followers, no matter how good a leader is he/she will have enemies. Meaning: There is always someone who loves you, and someone who hates you. " Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya ." Once a person cheats in an exam, forever people will distrust him. Meaning: Once you lost the trust of someone, it is almost impossible to gain it back. " Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui ." One stroke at the paddle, two and three islands have passed. Meaning: Do multiple tasks at one go. " Sekali bah, sekali pantai berubah " Once there is a flood, the beach will change Meaning: A change of

Alfabet R

" Rajin pangkal pandai ." Meaning: diligence is the beginning of brilliance " Rumput tetangga selalu lebih hijau ." The neighbour's lawn/grass is always greener. Meaning: we are never satisfied with our posessions. .